Binpres KONI Maluku Diisi Orang Politik, Samloy : Pesimis Target PON Bisa Tercapai

by -30 views

MalukuSport-Struktur kepengurusan KONI Maluku 2022-2026 telah terbentuk dan dari kapasitas figur-figur yang ditempatkan dari bidang dan kapasitas mereka tidak perlu diragukan lagi.

“Yang saya sedikit pesimistis itu pada Bidang Pembinaan dan Prestasi (Bimpres),karena di Binpres itu ada juga ditempatkan orang-orang politisi,”ungkap salah satu praktisi olahraga Maluku, Rony Samloy,kepada N25 Maluku Sport di Ambon,Selasa (6/4).

Menurutnya,Binpres itu adalah jantung dari pada seluruh proses pembinaan dan pencapaian prestasi di even nasional,salah satunya PON.Olehnya,penempatan figur pada Binpres harus figur yang fokus pada pembinaan prestasi.

“Pengalaman kita lihat saja orang yang selama ini teokrat olahraga dan akademisi akademisi yang khusus membidangi olahraga saja, itu relatif sulit menyusun program pembinaan olahraga dalam mendesain jangka pendek,menengah dan jangka panjang, apalagi politisi,”kata Samloy.

Hal ini yang kemudian menjadi catatan penting, kenapa kemudian masyarakat merasa pesimistis pada kepengurusan KONI saat ini.Sebab dalam limit waktu hanya dua tahun menuju PON 2024 di provinsi Aceh dan Sumatera Utara, itu menjadi sesuatu yang boleh dibilang agak sedikit mustahil.

Kalau kemudian KONI ini bisa menargetkan raihan emas lebih dari pada apa yang sudah dilakukan oleh kepengurusan KONI sebelumnya.

Bahkan ada beberapa praktisi olahraga yang kemudian meragukan kemampuan KONI untuk meraih target maksimal,minimal merebut 3 medali emas PON 2024 nanti.

“Karena kita pasti tau,bicara olahraga bukan bicara politik, politik itu bicara kawan dan lawan dan tidak ada hanya kepentingan abadi,tetapi di olahraga kita bicara soal sportivitas, diamana sportivitas adalah ketika orang di kritik maka dia harus dengan besar hati menerima kritikan itu,”ucapnya.

Selain itu,olahraga bukan hanya tanggung jawab pengurus KONI,tetapi menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat, pemerintah daerah dan tanggung jawab dunia usaha dan ini mesti sejalan.

Oleh karena itu yang menjadi pertanyaan adalah apakah kepengurusan KONI ini dia mampu menyusun program untuk jangka pendek,jangka menengah dan jangka panjang,kemudian bagaimana pula dalam rens waktu yang hanya dua tahun mereka bisa menyusun grand disain progam jangka pendek untuk tahun berapa ke tahun berapa,bulan apa ke bulan apa.

Lalu kemudian grand disain untuk jangka menengah dari tahun berapa ke tahun berapa,dari bulan apa ke bulan apa.Kemudian grand disain jangka panjang artinya bicara sampai di 2024 di PON nanti.

“Karena itu,ini bukan soal bahwa kita suka atau tidak suka,tetapi ini menyangkut image daerah ini dari sisi olahraga.Tidak boleh ada intervensi kepentingan politik.Ini yang di kuatirkan bahwa kepentingan politik ini menutupi kepengurusan KONI saat ini,”tegasnya.

“Kita tentu tidak perlu prajudise terhadap sikap pemerintah daerah yang merekrut orang-orang yang dalam struktur ini,karena memang di dalam KONI ini juga ada beberapa praktisi olahraga dan juga akademisi,”tambahnya.

Tapi kemudian yang di harapkan adalah ada keterpaduan, karena puncak dari semua adalah bahwa Maluku itu bisa memperbaiki peringkat di PON 2024.Sebab selama ini Maluku hanya baru berkutat di peringkat 20,mulai dari PON Kaltim 2008, PON Kepulauan Riau 2012, PON 2016 di Jabar,sampai PON Papua Maluku masih berada di peringkat 20.

“Untuk itu,dengan komposisi ini, orang-orang yang ditempatkan di Binpres apakah bisa ini menjadi catatan,karena itu,tentu publik atau khalayak olahraga berharap bahwa bagian Binpres atau kepengurusan KONI ini secara kolektif harus bekerja keras agar bisa memenuhi target yang menurut kami limit waktu yang terlalu singkat ini,”tandasnya.