MalukuSport-Ketua Asprov PSSI Provinsi Maluku,Sofyan Chan Lestaluhu berharap cabang olahraga (cabor) sepakbola bisa di pertandingan pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi Maluku (POPMAL) 2022 yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Kami dari Asprov PSSI Maluku berharap POPMAL yang di selenggarakan oleh KONI Maluku,dapat mengakomodir cabor sepakbola untuk bisa dipertandingkan pada Iven daerah tersebut,”kata Lestaluhu kepada MalukuSport,saat ditemui dikediamannya pada kawasan Galunggung Kota Ambon belum lama ini.
Lebih lanjut menurut Lestaluhu penting bagi cabor sepakbola ikut POPMAL,sebab Pekan Olahraga Provinsi Maluku ini menjadi ajang seleksi pemain direkrut menjadi tim yang akan menuju Pra PON di tahun 2023 nanti.
“Dalam beberapa kesempatan Ketua Umum KONI Maluku,sekaligus Gubernur Maluku Murad Ismail dalam beberapa sambutannya mengatakan sepakbola akan menjadi salah satu cabang olahraga yang diperioritas oleh pak Ketum KONI Maluku sendiri ujar,”ujar Lestaluhu.
Untuk itu dirinya berharap ada itikat baik dari KONI Maluku untuk mempertimbangkan sepak bola untuk masuk dalam POPMAL tahun 2022 tersebut, sebab ini juga menjadi ajang tolak ukur bagi bibit-bibit pemain muda sepak bola dari tanah Maluku sehingga Maluku melalui sepakbola akan terus mempunyai nama ditingkat nasional seperti memperkuat Timnas maupun club-club elite lain di Indonesia.
Sedangkan terkait dengan faktor keamanan, Lestaluhu secara tegas membantah kalau sepakbola pada POPMAL tidak akan terjamin keamanan ini salah besar.”Kita harus jujur kalau berbicara sepakbola yang bisa menjadi resitensi itu bukan pertandingan antar kabupaten/kota,namun yang memiliki resitensi terbesar itu ada pada open turnamen atau pertandingan antar kampung,”jelas Lestaluhu.
Seharus KONI Maluku tidak bisa memakai faktor keamanan untuk menjadi tolak ukur untuk sepakbola, tidak boleh di pertandingkan pada saat POPMAL, tetapi yang harus di pikirkan oleh KONI maupun Asprov itu bagaimana cara pengamanannya
“Kita kan bisa berkordinasi dengan pihak TNI/Polri untuk membantu pengamanan terkait dengan persoalan keamanan itu sendiri, sehingga bagi kami faktor keamanan tidak bisa menjadi alasan untuk sepakbola tidak bisa sertakan dalam POPMAL tahun 2022 ini.
“Sehingga kami berharap KONI Maluku bisa memikirkan sepakbola untuk masuk kembali dalam cabang olahraga peserta POPMAL tahun 2022,tegas mantan Wakil Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) tersebut.
Sementara itu,salah satu pemerhati olahraga Maluku Frangky Jefta menilai, tidak masuknya sepak bola sebagai cabor yang akan diikutsertakan dalam POPMAL tahun 2022 ini merupakan sebuah hal yang tidak masuk akal.
“Sepakbola merupakan salah satu cabor yang lebih banyak menyumbang pemain ke tim nasional (Timnas) diberbagai jenjang usia, maupun club-club elite lainnya dari liga 3 sampai liga satu.Bahkan,setiap pertandingan sepak bola yang disiarkan pada stasiun televisi dimana ada pemain berdarah Maluku disitulah nama Maluku selalu di ucapkan ini menjadi sebuah kembangaan tersendiri bagi kita,”ujar Jefta.
Adapun,pria berdarah Maluku Tengah ini juga mempertanyakan kenapa sampai volley ball dan basket bisa ikut untuk di pertandingankan pada POPMAL tahun 2022 tersebut.”Padahal kedua cabor ini kami menilai tidak banyak berkontribusi untuk Maluku,bahkan pengurus PBVSI Maluku itupun sudah tidak ada,tetapi bisa dimasukan kedalam cabor peserta POPMAL, ini harus dipertanyakan,”ucapnya.
Dirinya mengatakan lagi,kalau berbicara terkait dengan kurangnya anggaran dia juga meminta cabor beregu seperti volley ball dan basket juga harus di coret.
“Dan kalau berbicara soal jaminan keamanan bagi kami ini juga sebuah alasan yang tidak bisa benarkan,kita mengambil contoh pada POPMAL yang sudah di selenggarakan mana sepakbola ada bentrok, soalnya penonton melakukan aksi protes itu hal yang biasa terjadi dalam sebuah pertandingan olahraga bukan saja sepakbola,”terangnya.
“Kami juga mencontohkan pada POPMAL ke-3 ada pertandingan volley ball antara Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kota Ambon yang berlangsung berlangsung di lapangan Patimura Park disana juga terjadi kekacauan aksi masa memprotes wasit yang pada saat itu menimbang ke salah satu kontingen volley ball.Untuk itu, kami mintakan KONI Maluku harus berpikir dengan bijak terkait hal tersebut,”tandas Frangky Jefta.
Penulis : Santos Walalayo
Editor : Aris Wuarbanaran